My Trip #2 : Bromo, My Beautiful Sunrise

Bromo, Salah Satu Surganya Indonesia

Bromo, merupakan pilihan destinasi liburan saya di bulan September lalu. Sudah lama sekali saya memang ingin mengunjungi gunung dengan spot sunrise terindah di Asia Tenggara ini. Berikut spoiler keindahan Bromo yang wajib kamu kunjungi.

Indah sekali bukan? Sungguh Indonesia itu cantik (Sumber : Dokumen Pribadi)

Kira-kira apa saja keindahan Bromo sehingga wajib dikunjungi? Yuk, simak ulasan perjalanan saya berikut ini.

Perjalanan saya ke Bromo kali ini difasilitasi oleh biro wisata "Kawan Jelajah Tour". Saya memilih hari Sabtu dan Minggu yang kebetulan memang waktu libur. Tidak lupa saya mengajak seorang teman saya. Kami dan tour guide (Mas Rohman) berangkat dari Stasiun Gubeng, Surabaya pada hari Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB menggunakan shuttle bus. Berhubung kami mengikuti program open trip, maka kami mampir ke Gresik terlebih dahulu untuk menjemput teman-teman yang lain. Kami tiba di Gresik sekitar pukul 22.00 WIB. Kami beristirahat sebentar dan kembali melanjutkan perjalanan sekitar pukul 23.00. Total rombongan pada saat itu ada 17 orang, sesuai dengan angka kemerdekaan Indonesia ya :)

Teman jalan asal Surabaya dan Gresik (Sumber : Dokumen Tim Kawan Jelajah Tour)

Untuk menuju ke Bromo, kami memilih rute melalui Probolinggo. Katanya sih, lebih cepat dan kondisi jalan yang lebih bersahabat. Sekitar pukul 00.00 dini hari, kami mampir ke rumah makan Titin di daerah Probolinggo. Kami pun menikmati makan malam bersama ditemani udara dingin saat itu, ciee. Sayangnya saya tidak sempat mengambil foto rumah makan dan menunya, jadi saya ambil fotonya dari google maps saja ya.

Sumber : Google Maps

Rumah makannya tepat ada di pinggir jalan. Model bangunannya sendiri tergolong tradisional. Di rumah makan Titin ini makanan disediakan secara prasmanan, jadi boleh ambil sesuai dengan porsi kenyang masing-masing. Menu yang disediakan pun bermacam-macam, mulai dari sop, ayam goreng, urap, sampai dengan ikan sambal balado, tentunya dengan harga yang cukup terjangkau. Setelah 30 menit menikmati makan malam, kami melanjutkan perjalanan kembali. Selama perjalanan ke Bromo beberapa kali saya tertidur kemudian bangun. Tidak terasa kami sudah sampai di Gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Beberapa jeep sudah banyak mengantre di sekitar kawasan ini. 

Nah, perjalanan menantang dimulai dari sini. Dari gerbang ini, jalan sudah mulai menanjak dan berkelok dengan tajam. Untungnya, driver kami sudah ahli dan bisa menguasai medan. Perjalanan ditempuh dengan lancar, tetapi belum selesai. Kami berhenti di kantor kecamatan Ngadisari untuk melanjutkan perjalanan menggunakan jeep. Sebelum melanjutkan perjalanan, saya membeli kupluk dan sarung tangan yang dijual oleh penduduk lokal dengan harga masing-masing Rp 20.000. Menurut saya, worth it to buy karena cuaca disana sangat dingin ditambah dengan hembusan angin yang cukup kencang.

Sekitar pukul 02.30 WIB kami melanjutkan perjalanan menggunakan jeep. Satu jeep berisi 6 orang, termasuk dengan driver. Dalam jeep tersebut berisikan saya, teman saya, Bu Nur dan suaminya dari Gresik, serta 1 orang tour guide dari agen perjalanan. Di dalam jeep kami banyak mengobrol untuk mengurangi hawa dingin yang mulai menusuk tulang. Perjalanan dengan jeep saat itu cukup lama karena banyaknya antrean jeep yang menuju ke lokasi. Ya, macet.

Bersama Bu Nur yang cantik dan berjiwa muda (Sumber : Dokumen Pribadi)

Sekitar 04.00 WIB kami sampai di area penanjakan, tepatnya di Bukit Kingkong. Kami memutuskan untuk melihat sunrise di Bukit Kingkong karena padatnya pengunjung saat itu sehingga jeep kami tidak bisa berjalan naik lebih tinggi lagi. Sambil menunggu sunrise, saya menikmati teh hangat di warung sekitar. Harga makanannya terjangkau, untuk satu gelas teh hanya menghabiskan Rp 3.000. Selain turis lokal, di sana juga banyak terdapat turis mancanegara mulai dari Thailand, Hongkong, Korea, sampai dengan Spanyol. Salut deh.

Sekitar pukul 05.00 WIB yang ditunggu-tunggu pun tiba. Semburat langit jingga sudah mulai terlihat, yang artinya sebentar lagi matahari sudah akan terbit.

Padatnya pengunjung yang bersiap mengabadikan momen sunrise (Sumber : Dokumen Pribadi)

Finally, sunrise pun tiba. Dan saya berhasil mengabadikan momen tersebut, tentu saja dengan bantuan tim Kawan Jelajah Tour :)

Mengabadikan momen sunrise Bromo (Sumber : Dokumen Tim Kawan Jelajah Tour)
               
Nah berikut adalah beberapa dokumentasi destinasi saya selama di Bromo. 
1. Sunrise Bukit Kingkong

Indah ya pemandangannya, seketika rasa ngantuk langsung terbayar (Sumber : Dokumen Pribadi)

View Gunung Batok sesaat setelah sunrise, bersih dan tidak berkabut (Sumber : Dokumen Pribadi)

2. Pasir Berbisik

Kondisi disini cukup berdebu dan anginnya sepoi-sepoi. Jangan lupa gunakan kacamata ya 
(Sumber : Dokumen Pribadi)

                           
Foto bareng sama Bu Nur dan jeep yang sudah menemani kami jalan-jalan keliling Bromo
(Sumber : Dokumen Pribadi)

3. Bukit Teletubies

Bukit Teletubies atau savananya Gunung Bromo yang masih berwarna hijau 
(Sumber : Dokumen Pribadi)

Kondisi angin berhembus kencang, jangan lupa gunakan masker, kacamata, dan pengikat rambut ya
(Sumber : Dokumen Pribadi)

Bunga Edelweis aneka warna hasil budidaya penduduk setempat yang dijual seharga Rp 25.000 per tangkai dan bisa dinego kalau beli banyak (Sumber : Dokumen Pribadi)

Sekitar pukul 12.00 kami memutuskan untuk mengakhiri perjalan kami. Kami pun menaiki shuttle bus dan melanjutkan perjalanan pulang ke Surabaya. Tidak lupa, kami mampir terlebih dahulu ke Rumah Makan Titin untuk makan siang. Rupanya, kami perlu mengisi perut untuk mengganti energi yang sudah terpakai untuk jalan-jalan dan tertawa di Bromo. Ternyata, untuk bahagia itu juga butuh energi lho. Setelah selesai makan, kami melanjutkan perjalanan pulang. Akhirnya, kami sampai di Surabaya sekitar pukul 4 sore. Rasa lelah dan ngantuk semua terbayarkan, benar-benar puas dengan perjalanan kali ini. Mantap banget!!

Untuk kalian yang ada di area Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, saya sangat merekomendasikan jasa tim Kawan Jelajah Tour. Menurut saya, harga yang ditawarkan sangat terjangkau dan semua fasilitasnya oke, mulai dari transportasi, konsumsi, sampai dengan dokumentasinya. Bahkan driver dan tour guidenya sangat ramah. Worth it banget pokoknya. Jadi kalian tinggal bawa diri, perlengkapan, dan langsung berangkat pastinya. 

Terakhir, berikut tips untuk kalian yang akan berkunjung ke Bromo :
1. Siapkan fisik dan tentunya mental
2. Pakailah pakaian yang hangat, sarung tangan, dan penutup kepala karena udara disana cukup dingin
3. Bawalah masker/buff dan kacamata untuk melindungi hidung dan mata dari pasir yang beterbangan
4. Bawalah persediaan air dan snack yang cukup (untuk yang hobinya ngemil sepanjang jalan wajib ya)
5. Dan yang tidak kalah penting bawalah uang cash untuk membayar sewa jeep (kalau tidak memakai jasa tour and travel), beli makanan, sewa kuda, dan toilet karena di sana tidak ada ATM dan tidak bisa bayar pakai OVO/credit card/debit card dan sebagainya ya hehehe 

Nah, sekian ulasan pengalaman perjalanan saya ke Bromo. Sampai jumpa di cerita perjalanan selanjutnya. Selamat mengunjungi Bromo ya...

Travel : Instagram @kawanjelajahtour
Photo : @kawanjelajahtour dan dokumen pribadi






Komentar