My Trip #1 : 7 Spot Foto Instagramable Kawasan Wisata DeLoano Glamping Purworejo


Hai para penikmat perjalanan!! Kembali lagi di catatan perjalanan Rosalia. Kali ini saya akan membagikan pengalaman saya mengunjungi salah satu destinasi wisata yang terletak di Jawa Tengah, yaitu DeLoano Glamping (DeLoano Glamorous Camping). DeLoano Glamping yang terletak di Desa Sibebek, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo ini adalah tempat wisata yang bisa dibilang cukup baru mengingat baru diresmikan pada bulan Februari tahun 2019. Tergelitik oleh rasa penasaran, akhirnya saya dan teman saya pun mengunjungi tempat ini.

Perjalanan kami dimulai sekitar 07.30 dari pusat kota Purworejo. Kami sengaja berangkat pagi supaya kami bisa mendapatkan suasana terbaik di lokasi. Jalan yang kami lalui belum cukup ramai saat itu sehingga kami leluasa untuk berkendara sembari menikmati pemandangan sekitar. Akses jalan yang mudah dan halus sedikit memudahkan kami hingga kami menemukan tanjakan dan tikungan yang cukup ekstrem. Disinilah permasalahannya, motor kopling yang kami kendarai tidak cukup kuat untuk melalui tanjakan tersebut sehingga dengan terpaksa saya harus turun dan berjalan. Sungguh, olahraga gratis buat saya. Teman saya pun hanya tertawa melihat saya. Hal tersebut terjadi 3 kali. Berjalan menanjak sebenarnya bukan masalah untuk saya, yang memberatkan adalah ketika saya harus berjalan menanjak di jalanan aspal dan menggunakan flat shoes. Jangan dibayangkan terlebih dahulu ya, nanti malah ciut nyali.

Sesampainya di loket masuk, kami membayar retribusi sebesar Rp 6.000/orang dan kamipun melanjutkan perjalanan sampai di lokasi. Kali ini, tanjakan tidak terlalu ekstrem sehingga saya tidak berjalan untuk keempat kalinya. Syukurlah :)

Sesuai estimasi kami sampai di lokasi pada pukul 09.00, walaupun seharusnya bisa lebih cepat kalau saja jalan saya tidak lama hehehe. Ketika sampai di lokasi, banyak warung yang masih tutup. Dan saya pun baru tahu kalau ternyata DeLoano Glamping ini bersebelahan dengan Kebun Teh Nglinggo, Bukit Ngisis, dan Bukit Jaran. Empat destinasi wisata dalam 1 wilayah, mantap bukan?

Tanpa berlama-lama lagi, kami memarkir kendaraan kami dan langsung membayar tarif parkir sebesar Rp 2.000. Jalan-jalan pun dimulai….

Pertama, kami memutuskan untuk berjalan menuju Kebun Teh Nglinggo terlebih dahulu dan tidak lupa kami juga membeli minum. Jalan yang cukup menanjak sudah membuat kami ngos-ngosan, ditambah dengan matahari yang cukup terik. Sesampainya di atas, kami pun turun dan melanjutkan perjalanan kami ke DeLoano Glamping. Saat itu, belum ada pengunjung sama sekali kecuali kami berdua. Jalan di DeLoano Glamping masih berupa tanah, namun beberapa sudah disemen. DeLoano Glamping mengusung konsep bumi perkemahan yang glamour dimana tenda-tenda disana sudah dilengkapi dengan bantal dan selimut. Fasilitas toilet pun sudah tersedia disana, jadi tidak perlu bingung cari toilet ya J Untuk tarif per malamnya yaitu 60-75ribu per orang tergantung kapasitas tenda. 

Sumber : travelingyuk.com

Setelah puas menikmati dan berfoto di DeLoano Glamping, kami melanjutkan perjalanan ke Bukit Ngisis dan Kebun Teh. Di Bukit Ngisis kami dikenai tarif masuk sebesar Rp 5.000/orang, murah bukan? Dan menariknya kami mendapatkan souvenir berupa sekotak teh asli dari Nglinggo :) 


Nah untuk yang penasaran, berikut foto-foto instagramable yang ada di kawasan wisata DeLoano Glamping, check this out!
1. Lokasi : Hutan Pinus DeLoano Glamping


2. Lokasi : Hutan Pinus DeLoano Glamping


3. Lokasi : Loket Bukit Ngisis


4. Lokasi : Gardu Pandang Bukit Ngisis


5. Lokasi : Gardu Pandang Bukit Ngisis


6. Lokasi : Rest Area Bukit Ngisis


7. Lokasi : Kebun Teh Nglinggo, Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo


Setelah puas jalan-jalan, foto, dan kepanasan, kami pun memutuskan untuk turun dan singgah ke warung terdekat. Saat itu sungguh kami sudah sangat lapar dan haus guys. Sesampainya di warung, kami segera memesan teh tubruk dan gorengan (mendoan). 


Jadi tehnya ini masih berupa daun teh yang disangrai dan rasanya sangat khas, beda dari teh kemasan yang biasa kita minum. Harga makanan di lokasi wisata ini pun masih wajar. Segelas teh dihargai sebesar Rp 3.000, sedangkan mendoan 5 biji kalau tidak salah yaitu Rp 10.000. Tidak lupa juga kami membeli oleh-oleh berupa "Kopi Mbajing" hasil olahan kelompok tani warga sekitar. Ada 2 macam varian yang masing-masing berisi 100 gram, yaitu Robusta (Rp 20.000) dan Arabica (Rp 30.000).

              

Setelah kenyang dan beristirahat sebentar, sekitar pukul 13.00 kami pun menyudahi perjalanan kami dan memutuskan untuk pulang J

PS 1 : Semoga Kabupaten Purworejo bisa terus meningkatkan kuantitas dan kualitas destinasi wisatanya ya. 
PS 2 : Untuk para penikmat perjalanan jangan lupa tetap jaga kebersihan dimanapun kalian berada guys. Jangan sampai anak cucu kita nantinya hanya bisa melihat sampah :)

----Sekian catatan perjalanan saya kali ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca---
----Sampai jumpa di catatan perjalanan selanjutnya J-----



Komentar